Sunday, May 9, 2010

Asuransi : Pilih Syariah atau Konvensional??

Yang Membuat Berbeda antara Asuransi Syariah dengan Konvensional

Islam memiliki sebuah sistem yang mampu memberikan jaminan atas kecelakaan atau mushibah lainnya memalui sistem zakat. Bahkan sistem ini jauh lebih unggul dari asuransi konvensional karena sejak awal didirikan memang untuk kepentingan sosial dan bantuan kemanusiaan. Sehingga seseorang tidak harus mendaftarkan diri menjadi anggota dan juga tidak diwajibkan untuk membayar premi secara rutin. Bahkan jumah bantuan yang diterimanya tidak berkaitan dengan level seseorang dalam daftar peserta tetapi berdasarkan tingkat kerugian yang menimpanya dalam musibah tersebut.

Dana yang diberikan kepada setiap orang yang tertimpa musibah ini bersumber dari harta orang-orang kaya dan membayarkan kewajiban zakatnya sebagai salah satu rukun Islam. Di masyarakat luar Islam yang tidak mengenal sistem zakat, orang-orang berusaha untuk membuat sistem jaminan sosial, tetapi tidak pernah berhasil karena tidak mampu menggerakkan orang kaya membayar sejumlah uang tertentu kepada baitul mal sebagaimana di dalam Islam. Yang tercipta justru sistem asuransi yang sebenarnya tidak bernafaskan bantuan sosial tetapi usaha bisnis skala besar dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Sisi bantuan sosial lebih menjadi lips service (penghias) belaka sementara hakikatnya tidak lain merupakan pemerasan dan kerja rentenir.

Mekanisme asuransi konvensional yang mereka buat ini adalah sebuah akad yang mengharuskan perusahaan asuransi untuk memberikan kepada pesertanya sejumlah harta ketika terjadi bencana maupun kecelakaan atau terbuktinya sebuah bahaya sebagaimana tertera dalam akad (transaksi), sebagai konsekuensi/imbalan uang (premi) yang dibayarkan secara rutin dari peserta. Jadi asuransi merupakan salah satu cara pembayaran ganti rugi kepada pihak yang mengalami musibah, yang dananya diambil dari iuran premi seluruh peserta asuransi.

Dari segi bentuk transaksi dan praktek ekonomi syariat Islam, asuransi konvensional hasil produk non Islam ini mengandung sekian banyak cacat syar`i, antara lain :

Akad asuransi ini adalah akad gharar karena masing-masing dari kedua belah pihak penanggung dan tertanggung pada waktu melangsungkan akad tidak mengetahui jumlah yang ia berikan dan jumlah yang dia ambil. Akad asuransi ini adalah akad idz’an (penundukan) pihak yang kuat adalah perusahan asuransi karena dialah yang menentukan syarat-syarat yang tidak dimiliki tertanggung.

Mengandung unsur pemerasan, karena pemegang polis, apabila tidak bisa melanjutkan pembayaran preminya, akan hilang premi yang sudah dibayar atau di kurangi. Pada perusahaan asuransi konvensional, uang masuk dari premi para peserta yang sudah dibayar akan diputar dalam usaha dan bisnis dengan praktek ribawi.

Ihktilaf Ulama Tentang Asuransi

Ada beberapa pandangan atau pendapat mengenai asuransi ditinjau dari fiqh Islam. Yang paling mengemuka perbedaan tersebut terbagi tiga, yaitu:

a. Pendapat pertama: Mengharamkan

Asuransi itu haram dalam segala macam bentuknya, temasuk asuransi jiwa. Pendapat ni dikemukakan oleh Sayyid Sabiq, Abdullah al-Qalqii (mufti Yordania), Yusuf Qardhawi dan Muhammad Bakhil al-Muth’i (mufti Mesir).

Alasan-alasan yang mereka kemukakan ialah:

o Asuransi sama dengan judi
o Asuransi mengandung ungur-unsur tidak pasti.
o Asuransi mengandung unsur riba/renten.
o Asuransi mengandung unsur pemerasan, karena pemegang polis, apabila tidak bisa melanjutkan pembayaran preminya, akan hilang premi yang sudah dibayar atau di kurangi.
o Premi-premi yang sudah dibayar akan diputar dalam praktek-praktek riba.
o Asuransi termasuk jual beli atau tukar menukar mata uang tidak tunai.
o Hidup dan mati manusia dijadikan objek bisnis, dan sama halnya dengan mendahului takdir Allah.

b. Pendapat Kedua: Membolehkan

Pendapat kedau ini dikemukakan oleh Abd. Wahab Khalaf, Mustafa Akhmad Zarqa (guru besar Hukum Islam pada fakultas Syari’ah Universitas Syria), Muhammad Yusuf Musa (guru besar Hukum Isalm pada Universitas Cairo Mesir), dan Abd. Rakhman Isa (pengarang kitab al-Muamallha al-Haditsah wa Ahkamuha). Mereka beralasan:

o Tidak ada nash (al-Qur’an dan Sunnah) yang melarang asuransi.
o Ada kesepakatan dan kerelaan kedua belah pihak.
o Saling menguntungkan kedua belah pihak.
o Asuransi dapat menanggulangi kepentingan umum, sebab premi-premi yang terkumpul dapat di investasikan untuk proyek-proyek yang produktif dan pembangunan.
o Asuransi termasuk akad mudhrabah (bagi hasil)
o Asuransi termasuk koperasi (Syirkah Ta’awuniyah).
o Asuransi di analogikan (qiyaskan) dengan sistem pensiun seperti taspen.

c. Pendapat Ketiga : Asuransi sosial boleh dan komersial haram

Pendapat ketiga ini dianut antara lain oleh Muhammad Abdu Zahrah (guru besar Hukum Islam pada Universitas Cairo). Alasan kelompok ketiga ini sama dengan kelompok pertama dalam asuransi yang bersifat komersial (haram) dan sama pula dengan alasan kelompok kedua, dalam asuransi yang bersifat sosial (boleh).

Alasan golongan yang mengatakan asuransi syubhat adalah karena tidak ada dalil yang tegas haram atau tidak haramnya asuransi itu.

Asuransi Syariah

A. Prinsip Asuransi Syariah

Suatu asuransi diperbolehkan secara syar’i, jika tidak menyimpang dari prinsip-prinsip dan aturan-aturan syariat Islam. Untuk itu dalam muamalah tersebut harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Asuransi syariah harus dibangun atas dasar taawun (kerja sama ), tolong menolong, saling menjamin, tidak berorentasi bisnis atau keuntungan materi semata. Allah SWT berfirman,” Dan saling tolong menolonglah dalam kebaikan dan ketaqwaan dan jangan saling tolong menolong dalam dosa dan permusuhan.”

Asuransi syariat tidak bersifat mu’awadhoh, tetapi tabarru’ atau mudhorobah. Sumbangan (tabarru’) sama dengan hibah (pemberian), oleh karena itu haram hukumnya ditarik kembali. Kalau terjadi peristiwa, maka diselesaikan menurut syariat.

Setiap anggota yang menyetor uangnya menurut jumlah yang telah ditentukan, harus disertai dengan niat membantu demi menegakan prinsip ukhuwah. Kemudian dari uang yang terkumpul itu diambilah sejumlah uang guna membantu orang yang sangat memerlukan.

Tidak dibenarkan seseorang menyetorkan sejumlah kecil uangnya dengan tujuan supaya ia mendapat imbalan yang berlipat bila terkena suatu musibah. Akan tetepi ia diberi uang jamaah sebagai ganti atas kerugian itu menurut izin yang diberikan oleh jamaah.

Apabila uang itu akan dikembangkan, maka harus dijalankan menurut aturan syar’i.


B. Ciri-ciri Asuransi syari’ah

Asuransi syariah memiliki beberapa ciri utama :

Akad asuransi syari’ah adalah bersifat tabarru’, sumbangan yang diberikan tidak boleh ditarik kembali. Atau jika tidak tabarru’, maka andil yang dibayarkan akan berupa tabungan yang akan diterima jika terjadi peristiwa, atau akan diambil jika akad berhenti sesuai dengan kesepakatan, dengan tidak kurang dan tidak lebih. Atau jika lebih maka kelebihan itu adalah kentungan hasil mudhorobah bukan riba.

Akad asuransi ini bukan akad mulzim (perjanjian yang wajib dilaksanakan) bagi kedua belah pihak. Karena pihak anggota ketika memberikan sumbangan tidak bertujuan untuk mendapat imbalan, dan kalau ada imbalan, sesungguhnya imbalan ersebut didapat melalui izin yang diberikan oleh jama’ah (seluruh peserta asuransi atau pengurus yang ditunjuk bersama).

Dalam asuransi syari’ah tidak ada pihak yang lebih kuat karena semua keputusan dan aturan-aturan diambil menurut izin jama’ah seperti dalam asuransi takaful ( info lebih lanjut tentang Asuransi Syariah Takaful : 085210008410).

Akad asuransi syari’ah bersih dari gharar dan riba.

Asuransi syariah bernuansa kekeluargaan yang kental.

C. Perbedaan asuransi syariah dan konvensional.

Dibandingkan asuransi konvensional, asuransi syariah memiliki perbedaan mendasar dalam beberapa hal.

Prinsip akad asuransi syariah adalah takafuli (tolong-menolong). Dimana nasabah yang satu menolong nasabah yang lain yang tengah mengalami kesulitan. Sedangkan akad asuransi konvensional bersifat tadabuli (jual-beli antara nasabah dengan perusahaan).

Dana yang terkumpul dari nasabah perusahaan asuransi syariah (premi) diinvestasikan berdasarkan syariah dengan sistem bagi hasil (mudharabah). Sedangkan pada asuransi konvensional, investasi dana dilakukan pada sembarang sektor dengan sistem bunga.

Pada asuransi syari’ah premi yang terkumpul diperlakukan tetap sebagai dana milik nasabah. Perusahaan hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelolanya. Sedangkan pada asuransi konvensional, premi menjadi milik perusahaan dan perusahaan-lah yang memiliki otoritas penuh untuk menetapkan kebijakan pengelolaan dana tersebut.

Bila ada peserta yang terkena musibah, untuk pembayaran klaim nasabah dana diambilkan dari rekening tabarru (dana sosial) seluruh peserta yang sudah diikhlaskan untuk keperluan tolong-menolong. Sedangkan dalam asuransi konvensional, dana pembayaran klaim diambil dari rekening milik perusahaan.

Keuntungan investasi asuransi syari’ah dibagi dua antara nasabah selaku pemilik dana dengan perusahaan selaku pengelola, dengan prinsip bagi hasil. Sedangkan dalam asuransi konvensional, keuntungan sepenuhnya menjadi milik perusahaan. Jika tak ada klaim, nasabah tak memperoleh apa-apa.

Adanya Dewan Pengawas Syariah dalam perusahaan asuransi syariah yang merupakan suatu keharusan. Dewan ini berperan dalam mengawasi manajemen, produk serta kebijakan investasi supaya senantiasa sejalan dengan syariat Islam. Adapun dalam asuransi konvensional, maka hal itu tidak mendapat perhatian.

Wallaahu’alaam

Ahmad Sarwat, Lc.
(sumber : http://kripikbuah.blogdetik.com/2010/04/15/perbedaan-mendasar-asuransi-syariaah-dan-konvensional/)

Berikut Tabel Lengkap Perbedaan Asuransi Syariah dengan Asuransi Konvensional



Semoga dengan informasi diatas, dapat membantu Anda dalam memilih dan memutuskan jenis Asuransi yang baik untuk Anda dan Keluarga Anda tercinta. Semua pilihan ada di diri Anda, Choice is yours. Pilihlah secara bijak.

Semoga Bermanfaat..


Abe Elzen
Indonesian All Star

1 komentar:

Yufi priyo said...

Seep banget, Begitu detailnya ajaran Islam mengatur ke dalam sendi-sendi kehidupan bagi kemaslahatan Manusia. Bukan hanya ritual menyembah Allah.

Post a Comment

Blogger to Blogger

***** All My Friends *****
Soca1987 Blog | Ihsan | Hendra | Bias Embun Pagi | Abie | Baca Buku Fanda | Sukra Blog | SKETSA MAYA | Blog RE | Risefa | Gokil Woke | Mrblankx | Tiyo | BangGundul | MUHAMAD HAIDIR ALI | Noorfauziana | Awasblunder | Blog Amar | Blog Ochie | Ekspresi Diri | Deafiyanti | Umi Rina | Blog Phiena | Reena - Religion & Spitirual | debtOlogy | Anggi - Dilarang Melarang | Rien - Ola | Blogger - Tanggerang | aldylover - Musik Download | Barumbung | STASIUN CANTIK | Frizzy | A-Smart2Rich | Blog Dochi | Blog Suloyo | Diary Citra | Pabriktea | Hacking Holic | antique | secret4seo | adsonbisnis | tyasmelani | sirnik | Kejadian Yang Aneh | kluwan | lynsyhira | Art of Stamps | JOSSTRONIK : | World's No 1 | viruscinta18 | All Information | edukasi Komputer | ARTICLES MODERN | wadawonline | Rumah Islami | "*Arnies website*" | feenquegurl | Ilmu is Everything | pendownhappenin | 3ndur0 | Fans Naruto | Davindo Orlando | blog e-je | zieman50 | My Unrevealed Thoughts | Make money online | henry cuntawa | ULTIMATEOPTIMIST | Koreaners | mayka | Soccer Zone | Gamers Zone | EasyBingo | Woman Notepad | no mundo da aline | Basic Bloganomics | earth-copas | skeetzy | schizoshrink | judah-smart | bisnisonlinepilihan | Cewek Epes | enterient | SaintTecho | rhizardhy | General Health | anakboncel.net | m[i]era |azwinner |okbody |justblog-it |libraryofcomic |IGNITION STARTS|Apink |griyaunik-atca | dTeepZ™ | dailyhappythoughts | sukalupa | Day Of Resurrection | Sang Milyader | WHATEVER | Rare Footages | Pakdhe ardhi | YUH4N | die-silver | Gamezhp | hyperjadulz | Lylafitri | Gladyaregita | friendbiz | Kepingan Hati | Mustafa Kamal | Escape Games | me-inspiredwomen | cr4zydre4mer | Donadzku | market valuer | Arinovita | My Blog 210488 | mami-mumy | Fonyang | drifqi | sweetychocos | davefly | poetrymania | seeker-kianhin | semua semua | crayon shinchan | abangcayank | addvaluemarket | e-pera | manchesterunitedindonesia | myheartythoughts | mysimpleparadise | peluang-businessonline | gayahidupwanita | chrispacana | wildan-arief | bLajar nGeBlog | ikiapik | azerus | and odds ends | sirtina | soulinc72 | kartolocyber | pearlwhy | AfterBurnForYou | rebel-site | buzz | ohnfirstblog2008 | justakads | Belajar dan Berbagi | ziezie | alfathpunya | Mutiara Kehidupan Manusia | iqbalsandira | b371ny03 | pinaywifesden | Real Health Group | Andra Ndut | Hip Hop Head | Greeneetoz | remixmax | Yay's Blog | loajadeh | Performance Was Born Here | auranda | Cracked Softwares | adhiets | Around the world | teguhah | baganbatublog | Belajar Internet Gratis | hetpaard | arnieted | mymoods | masakan-kita | KateLove's | Pingin Belajar | RajWayZ | Fikrah Tantawiyun | nindita | Fresh Gadget | Neo Kidz On the Blog | layanandata | adsense-success | laurastone | aku-cinta-indo | unhicommunity | Information Search | Bob 14 Remudax | rachmatamienullah | Blog Mbah | ezyblogs | Blog Mbah | sportspicy | demcyapdiandias | dunia-islam | papaxicolates | djhendry-share | bisnismurahhasilbesar | Blog Delia | It's My Life | Belajar Ngeblog | rakearts | Pasang Iklan Gratis | eymoney/ | Blog Hizkia | smartmain.com | eltris.org | karila | saungweb | TechBeacon | kesuksesan-hidup | akangsinting | kentwinder | beemountain | save for energy | dani setiyawan | freesnagger.com